Ribuan warga Kabupaten Indramayu meyerbu lokasi Job Fair 2019 yang diselenggarakan di halaman Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu, Selasa (18/6). Job Fair yang diikuti oleh 15 perusahaan nasional itu menyediakan lowongan pekerjaan untuk berbagai posisi dan jabatan.
"Job Fair ini merupakan salah satu upaya kita untuk mempertemukan pencari kerja dan perusahaan," ujar Kepala Disnaker Kabupaten Indramayu, Sri Wulaningsih, saat pembukaan Job Fair, Selasa (19/6).
Wulan mengatakan, masalah ketenagakerjaan menjadi tantangan tersendiri bagi Pemkab Indramayu. Berdasarkan data ketenagakerjaan tahun 2018, jumlah pencari kerja di Indramayu sebanyak 35.797 orang.
Dari jumlah itu, penempatan tenaga kerja sebanyak 24.091 orang atau baru 67 persennya. Mereka terdiri atas antarkerja antarnegara 22.146 orang, antarkerja antardaerah 726 orang, dan antarkerja lokal 1.219 orang. "Sisanya sebanyak 11.706 orang atau 33 persen belum mendapatkan pekerjaan," terang Wulan.
Wulan menjelaskan, faktor penyebab tingginya para pencari kerja salah satunya karena minimnya informasi lowongan yang bisa diakses oleh warga. Hal itu membuat warga bingung untuk mengajukan lamaran pekerjaan.
Kondisi tersebut belum ditambah dengan persoalan sumber daya manusia. Tak sedikit pencari kerja selama ini kalah bersaing karena rendahnya kualitas dan produktivitas yang mereka miliki. "Persoalan-persoalan itu harus dituntaskan supaya bisa menekan angka pengangguran di Kabupaten Indramayu," tegas Wulan.
Wulan menyatakan, instansinya selama ini terus berupaya meningkatkan informasi lowongan pekerjaan. Salah satunya dengan menggelar bursa kerja setiap tahunnya. Meski lowongan yang ditawarkan masih minim, diharapkan bisa menampung sebagian pencari kerja.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Indramayu, Maman Koestaman, menyatakan, salah satu upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan lapangan kerja adalah dengan merubah rencana tata ruang wilayah (RTRW). Dengan perubahan RTRW, maka di beberapa kecamatan di Kabupaten Indramayu bisa menjadi kawasan industri dengan luas 20.000 hektare.
Selain itu, menyelenggarakan Job Fair dan pelatihan berbasis kompetensi (PBK). Kegiatan tersebut diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Indramayu "Job Fair harus lebih sering dilakukan, minimal tiga kali dalam satu tahun," kata Maman. (R)
Posting Komentar
Posting Komentar