Pemkab Indramayu kembali membuka Job Fair (bursa kerja). Dengan Job Fair II ini, para pencari kerja (pencaker) di Kabupaten Indramayu Provinsi Jabar akan dipertemukan langsung dengan pemberi kerja. Melalui Job Fair II 2019, akan disediakan 4.000 lawongan pekerjaan.
Job Fair II dipusatkan di halaman Kantor Disnaker kabupaten setempat selama tiga hari, sejak 29-31 Oktober 2019 dan akan diikuti oleh 15 perusahaan. Bertepatan dengan pembukaan Job Fair II akan dilakukan penutupan pelatihan berbasis kompetensi (PBK) angkatan terakhir 2019.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu, Hj, Sri Wulaningsih, SE. Ak menyebutkan melalui Job Fair II akan disediakan 4.000 lowongan dari 15 perusahaan yang mengikuti bursa kerja. Perusahaan-perusahaan itu meski ada dari Indramayu namun sebagian besar didominasi dari luar seperti dari Jakarta, Bandung, wilayah 3 Cirebon termasuk Majalengka dan lainnya.
“Tujuan Job Fair adalah memberikan kesempatan kepada para pencari kerja untuk mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan. Melalui Job Fair II disediakan sekira 4.000 lowongan pekerjaan. Job Fair dipusatkan di halaman Kantor Disnaker Indramayu,” kata dia dikantornya, Senin (28/10/2019).
Job Fair sambung dia, sangat efektif, karena antara pemberi kerja dan pencari kerja dipertemukan dalam satu wadah. Beda kalau sengaja melamar langsung, selain tidak mudah juga tidak tahu lowongan pekerjaan apa saja yang sedang dibutuhkan. “Job Fair terbuka untuk umum dan gratis,” tegas Wulan.
Menurutnya, Job Fair merupakan wahana tatap muka langsung antara penyedia/pemberi kerja dan pencari kerja. Saat pelaksanaan bursa kerja, sambung dia, ada beberapa perusahaan yang langsung melakukan seleksi. Seleksi dilakukan di Balai Latihan Kerja (BLK) Disnaker, seperti pelaksaan Job Fair I. Salahsatunya dilakukan oleh Daihatsu. Artinya, begitu daftar pencaker langsung mengikuti seleksi di BLK Disnaker.
Ia menegaskan, perusahaan yang mengikuti Job Fair, maksimal selama satu bulan setelah selesai kegiatan wajib menyampaikan laporan ke dinas (Disnaker).
“Job Fair pertama pada bulan Juni 2019 dari 6.000 lowongan pekerjaan yang disediakan sekira 10 persen terserap atau 600 orang bisa diterima bekerja di perusahaan. Intinya, meski tidak banyak yang terserap yakni hanya 10 persen namun angka itu setidaknya bisa mengurangi jumlah angka pencaker di Indramayu yang jumlahnya mencapai puluhan ribu,” tambah Wulan.
Wulan juga memaklumi lowongan pekerjaan yang disediakan melalui Job Fair tidak terserap semua, yang terserap hanya 10 persen. Faktornya karena perusahaan juga sudah memiliki standar/kriteria penerimaan SDM tentang tenaga kerja yang dibutuhkan. Sementara pelamar belum memiliki sertifkat keahlian sesuai yang dibutuhkan perusahaan.
“Itu PR kami, dan hal tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dimana setiap pencari kerja wajib oleh pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pusat untuk dibekali pelatihan fokasi atau keahlian tertentu kepada pencaker. Harapnnya saat pasar kerja dibuka prosesntasi yang diterima bekerja bisa meningkat, syukur-syukur hingga 100 persen. Untuk menjawab semuai itu tentunya peran BLK akan ditingkatkan,” pungkasnya (86N)
Posting Komentar
Posting Komentar